Keripik Kulit Lumpia Pedas | Jakarta barat




Harga: Rp 6.500,- (100gr) | Rp 15.000,- (250gr)
Keunggulan: Renyah, fresh from open, aneka rasa
Varian Rasa: Keju, Jagung Manis, Pedas Manis, Balado, Rumput Laut, BBQ, Jagung Bakar
Distributor: AB8 Snack


Wajahnya semringah. Acara peluncuran Keripik Lunpia Cik Me Me siang tersebut berjalan mulus. Banyak konsumen, wartawan, dan social media influencer yang muncul menyukseskan acara tersebut.

“Akhirnya, sesudah satu tahun mengerjakan riset, jadi pun keripik lunpia ini,” sambung wanita yang sering disapa Cik Me Me itu.

Adalah suami istri Tjoa Thay Joe dan Wasi, kakek dan nenek buyut Cik Meme, yang kali kesatu mengenalkan lumpia di Semarang pada 1870. Lumpia berasal dari kata dalam bahasa Hokkian. Lun dengan kata lain lunak dan pia berarti kue.

Awalnya, lumpia ialah modifikasi dari kue run bing yang dipasarkan di Tiongkok oleh Tjoa Thay Joe. Rasanya tidak banyak asin.

Setelah hijrah ke Indonesia dan menikah dengan Wasi, kue itu berubah. Kebetulan, sebelum menikah dengan Tjoa Thay Joe, Wasi pun berjualan kue gulung yang bentuknya serupa dengan run bing, namun rasanya tidak banyak lebih manis. Lahirlah lumpia dari akulturasi tersebut.

Cik Meme ialah cucu Siem Hwa Nio, pendiri Lunpia Mataram. Siem Hwa Nio adalahsaudara kandung dari Siem Swie Kiem dan Siem Swie Hie. Ketigaya generasi ketiga keturunan Tjoa Thay Joe dan Wasi.

Siem Swie Kiem adalahpengelola Lunpia Gang Lombok yang sekarang diteruskan sang anak, Untung Usodo. Adapun Siem Swie Hie ialah pendiri Lunpia Pemuda yang diteruskan sang anak, Siem Siok Lien atau Mbak Lien, dan nama kedainya kini pulang menjadi Kedai Loenpia Mbak Lien.

Bagi Cik Me Me, keripik lumpia ialah hal yang istimewa. Sebab, semenjak lumpia kesatu diciptakan pada 1870 oleh kakek dan nenek buyutnya, baru kali ini lumpia divariasikan menjadi keripik. Keripik tersebut terbuat dari gabungan bahan-bahan kulit dan isian lumpia, yang lantas dikeringkan, kemudian digoreng.

Tak laksana lumpia basah yang melulu mampu bertahan 8 jam dan lumpia goreng yang bertahan 24 jam, keripik lumpia dapat bertahan 3-4 bulan. Cik Me Me paling hati-hati dalam mengenalkan varian terbarunya itu.

Februari kemudian dia urung mengenalkan produk tersebut untuk utusan pemerintah dan pengusaha Malaysia yang menyelenggarakan pertemuan dengan pengusaha-pengusaha dari Jawa Tengah. Ada pengalaman tidak cukup mengenakkan yang jadi penyebab.

Memori aksi protes atas klaim Malaysia terhadap lumpia semarang di Kedutaan Malaysia tahun 2015 masih meninggalkan bekas di benaknya. Kala tersebut dia bareng Forum Masyarakat Peduli Budaya Indonesia (Formasbudi) berdemo membawa tumpeng dan lumpia semarang ke kantor kedutaan. Dia tak terima, negeri jiran tersebut mengklaim lumpia sebagai jajanan khas kepunyaan mereka.

Padahal, jelas-jelas lumpia sudah diputuskan sebagai warisan kebiasaan nasional tak benda oleh pemerintah. Bahkan, sudah dinyatakan Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO). “Lunpia tersebut sudah menjadi urat nadi saya. Saya tidak rela warisan dari leluhur saya tahun 1870 tiba-tiba dinyatakan Malaysia,” kenang Cik Me Me.

Itulah yang membuatnya tak mau memperkenalkan keripik lumpia untuk utusan dari Malaysia pada Februari lalu. Apalagi, saat tersebut keripik lumpia belum dikenalkan secara resmi. “Saya telah bawa sampelnya, namun tak masukin tas saja. Daripada nanti ditiru, terus dinyatakan Malaysia, hahaha,” canda ibu satu anak itu.

Pada 2014, Cik Me Me menegakkan Lunpia Delight yang kemudian diolah namanya menjadi Lunpia Cik Me Me pada 2017. Jauh sebelum itu, semenjak kecil dia terbiasa menolong ayahnya, Tan Yok Tjay, menjalankan usaha Lunpia Mataram.

Usaha lumpia di dekat Jalan Mataram (sekarang Jalan MT Haryono) kepunyaan Siem Hwa Nio dijalankan pada 1960. Kemudian, diwariskan untuk ayah Cik Me Me, Tan Yok Tjay, pada 1980.


silahkan Dicek web ini  : https://grosirmakanankiloan.blogspot.com

FB: absnack8
IG: snackkiloanab
wa : 082243920831


Comments